Mengisi
akhir pekan dengan berwisata menjadi salah satu cara untuk
menghilangkan kepenatan dari rutinitas kantor selama 5 hari.
Memanfaatkan weekend dengan berwisata akan memberikan kepuasan, gairah
dan motivasi hidup tersendiri. Kali ini saya akan menceritakan
perjalanan wisata kami ke goa mampu.
Goa
Mampu adalah objek wisata alam (gua) terluas di Sulawesi Selatan, yang
luasnya sekitar 2000 meter persegi. Pemberian nama Goa Mampu karena goa
ini terletak di dusun Mampu Desa Cabbeng, Kecamatan Dua Boccoe, yang
berjarak 34 kilometer dari Watampone, ibukota Kabupaten Bone. Untuk
sampai ke tempat ini dibutuhkan waktu sekitar 30 – 45 menit dari kota
watampone dengan menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua.
Keberadaan
goa Mampu tidak hanya terjadi melalui pristiwa alam semata tetapi
dibarengi cerita legenda yang diyakini kebenarannya oleh sebagian
masyarakat setempat (masyarakat Bone) dan warga disekitar wilayah
Kabupaten Bone. Bukti dari legenda ini dapat dilihat dari adanya
bongkahan batu yang mirip manusia, binatang, tumbuhan, dan benda-benda
lainnya. Rasa penasaran atas legenda goa Mampu membuat tempat ini,
setiap hari tidak pernah sepi dari pengunjung. Kedatangan mereka di
tempat ini didasari oleh motivasi yang berbeda-beda, ada yang datang
minta berkah, studi dan sekedar berwisata, dll.
Legenda
ini bercerita tentang sebuah kerajaan yang terletak di daerah ini yang
dikenal dengan nama Kerajaan Mampu. Dalam perjalanan kerajaan ini suatu
waktu mencapai kemakmurannya. Namun karena kemakmurannya membuat
rakyat kerajaan Mampu lupa diri sehingga norma adat, aturan kerajaan
mereka langgar sehingga terjadi malapetaka berupa kutukan dewa yang
mengakibatkan penghuni kerajaan, binatang, tumbuhan dan benda lainnya
berubah menjadi batu.
So...aku
tidak ingin bercerita tentang tentang benar atau tidaknya legenda itu
tapi ingin memberikan gambaran kepada pembaca tentang keunikan Goa ini
yang dihiasi dengan stalagmit dan stalagtit serta susunan batu yang
mirip dengan sosok manusia dan binatang, yang semuanya dilatarbelakangi
oleh legenda kehidupan kehidupan manusia di jaman dulu, di masa Kerajaan
Mampu..
Nah..sebelum
masuk di goa ini kendaraan berupa mobil diparkir sekitar 150 meter dari
goa selanjutnya kita bejalan kaki melalui jalan tanjakan sebagi warming
up sebelum berkeliling menelusuri lorong-lorong goa yang kebanyakan
berupa tanjakan. Saat sampai di mulut goa kami ditawari pemandu yang
ingin mengantar kami dan juga ditawari obor yang berfungsi sebagai alat
penerang di dalam goa tapi pengunjung bisa bawa sendiri alat penerang
berupa senter atau lampu cast.
Singgah bergaya, saat kami lagi jalan menuju ke lokasi goa.......
Eeh... bergaya di depan mulut Goa
Lagi menelusuri lorong goa dengan membawa obor sebagai alat penerang
Bongkahan batu yang dinaiki ini, merupakan kapal yang ikut berubah menjadi batu pada saat terjadi kutukan.
Gambar Buaya yang ikut berubah menjadi batu
Gambar orang yang sedang melahirkan ikut berubah menjadi batu
Gambar rusa yang berubah menjadi batu saat masuk di perangkap
Berfoto disamping tumpukan garam yang juga berubah menjadi batu
Pada
gambar di atas, berupa bongkahan batu yang mirip dengan manusia yang
lagi menenun dan seekor anjing. Ceritanya Putri Raja Mampu sedang
menenun di rumah panggungnya. Pada waktu itu alat penggulung benangnya
jatuh ke tanah, karena putri raja ini lagi sendirian dirumah sehingga
tidak ada yang membantunya. Hanya ada seekor anjing yang berada di
bawah rumah. Maka sang Putri pun meminta tolong kepada anjing itu untuk
mengambilkan gulungan benangnya. Mulanya sang anjing tidak bergerak di
tempatnya, namun setelah berulang-ulang sang putri memohon dan berjanji
bahwa barang siapa yang sudi mengambilkan alat tenunnya yang jatuh itu
maka ia sudi menjadi istrinya. Setelah mendengarkan janji itu barulah
sang anjing mendekati penggulung benang tersebut lalu mengambilnya dan
memberikan kepada sang putri. Akan tetapi setelah penggulung benang itu
diterima, sang putri lalu ingkar pada janjinya. Bahkan setelah para
dayang pulang, Ia malah mendorong salah satu dayang agar mau menjadi
suami sang anjing. Tetapi tidak ada dayang-dayang yang mau. Karena sang
putri tetap ingkar pada janjinya dan tak ada tak ada yang mau menutupi
janji tersebut , lalu turunlah kutukan dewata putri raja dan anjing
berubah menjadi batu.
Bongkahan batu yang mirip sepasang laki-laki dan perempuan lagi digarami karena melakukan perbuatan asusila
Saya yang berdiri diantara stalagmit goa mampu
Stalagtit-stalagtit yang bergantungan di langit-langit goa menambah keindahan goa mampu.
Adi yang mau cuci muka supaya dapat berkah dari air goa mampu..katanya apa yang diniatkan bakal terkabulkan,...
Itulah
sebagian lokasi-lokasi di goa mampu yang kami persembahkan dan masih
banyak lokasi-lokasi indah yang lain sangat bagus dilihat, anda
penasaran lokasinya? please coming there, alat transporatsi dari kota
watampone ke sana cukup lancar dan siapkan biaya pemandu Rp. 20.000,
biaya masuk Rp. 2000 untuk orang dewasa, Rp. 1000 untuk anak-anak, sewa
obor Rp. 2000/obor.
sumber :sengkang-bone-koe